Postingan

Hijrahku | Chapter 1 : Meninggalkan Kpop #CaramelNewStory

Gambar
Assalamualaikum readers! Sudah setahun lebih aku gak update blog ini hahahaha. Aku biasanya kan update tentang cerpen-cerpen aku gitu yaa, nah sekarang beda nih gaes. Aku mau share cerita aku tentang 'Proses Hijrahku' . Hijrah gimana maksudnya? Hijrah ke london? HAHAHA BUKANNN. Jadi maksudnya hijrah itu kan berpindah ya, ya maksudku hijrah menuju ke suatu hal yang lebih baik :) Guys, ternyata mendapatkan hidayah itu mudah lho! Yang bikin hidayah itu susah adalah karena selama ini kita nunggu kapan hidayah itu sampai, dan itu salah guys. Hidayah itu dijemput bukan ditunggu. Seperti cerita aku kali ini nih, yang betapa beruntungnya aku dapet hidayah yang bener-bener gampang diperoleh! Jadi ceritanya gini guys... Sekitar 2 mingguan yang lalu aku liat status whatsapp temenku, itu isinya tentang cerita seseorang gitu *namanya ga dikasih tau* tapi direpost sama @taqy_malik jadi dia hijrah yang sebelumnya kpopers banget, terus dia jadi gamau suka kpop lagi karena kpop

Memilih

          Siang ini seharusnya cerah. Namun, mentari bersembunyi di balik awan abu pekat setelah kami ditugaskan untuk mengerjakan puluhan soal matematika. Hatiku tiba-tiba ikut mendung. Aku beranjak dari tempat duduk dan berjalan keluar. Aku duduk di koridor depan kelas, masih menggenggam LKS Matematika. Lalu, tanganku merasa kosong, LKS itu telah direbut seseorang.             Kepalaku refleks mendongak. Aku tak asing dengan wajah perebut LKS itu.             Aku merebut LKS dari tangan milik sosok laki-laki itu. “Ah, Kak Gio! Rese deh.”             Kak Gio tertawa kecil lalu duduk di sebelahku. Refleks, aku menggeser lebih jauh untuk memberikan jarak antara kami berdua. Kak Gio adalah seniorku kelas XI. Dia sangat pintar bagiku. Dia masuk 10 besar pemenang OSN [1] Fisika tingkat kabupaten. Kak Gio pernah mengajakku untuk nonton dan makan bersama. Waktu itu dia bilang, dia yang akan mentraktirku menggunakan uang hadiah OSN. Tapi sayang, aku tidak mendapat izin dari orang t

SATU JENGKAL DI SAMPINGMU #7

Akhirnya aku dan anak-anak drumband lainya telah tiba di Alun-alun Kota. Cuaca yang cukup panas membuat keringat bercucuran di dahi ku. Semoga dandanan ku tidak terlalu pudar. Hahaha.             “Gila cuaca nya panas banget, Mel!” Audrey sibuk melap keringatnya dengan saputangan.             “Iya nih. Gak kebayang nanti pas mulai jalan rasanya gimana.”             Audrey hanya mengangguk-angguk seolah sependapat.             Semua peserta karnaval telah berkumpul disini. Kreatifitas yang mereka buat sangat menarik dan menghibur kami semua. Kebanyakan dari mereka menghias kendaraanya dengan sangat meriah. Ada juga yang berkostum seperti para zombie, hal itu membuat Audrey menjerit-jerit saat melihatnya.             Sekali lagi aku menahan tawa saat melihat ekspresi Edo yang terlihat risih saat mengenakan seragam futsalnya itu. Ada juga Reza, ia terlihat keren, sangat keren saat mengenakan seragam drumbandnya, bahkan lebih keren dari kemarin. Entah apa yang membuatnya lebih